Bayi tabung
Bagi pasangan
suami-istri yang kesulitan mendapat keturunan oleh sesuatu sebab yang telah
pasti, teknologi bayi tabung (in vitro
fertilization, IVF) adalah salah satu alternatif yang perlu dipertimbangkan
untuk digunakan. Secara sederhana teknik IVF dapat dipahami sebagai upaya
menggabungkan oosit dan sperma berasal dari satu pasangan dalam cawan petri
sehingga terjadi fertilisasi, dan dihasilkan zigot.
Tahap-3. Pengambilan sperma. Sampel semen dihimpun dari pasangan pria sekitar dua jam sebelum pengambilan oosit dilaksanakan. Sperma diproses melalui suatu prosedur pencucian sperma. Pencucian dilakukan untuk mematangkan sperma dan memilih hanya sperma yang sehat dan aktif.
Tahap-3. Pengambilan sperma. Sampel semen dihimpun dari pasangan pria sekitar dua jam sebelum pengambilan oosit dilaksanakan. Sperma diproses melalui suatu prosedur pencucian sperma. Pencucian dilakukan untuk mematangkan sperma dan memilih hanya sperma yang sehat dan aktif.
Tahap-5. Transfer embrio.Transfer embrio bukan pekerjaan rumit, dan dapat dilakukan tanpa pembiusan atau pembedahan. Prosedur itu biasanya dilakukan tiga hari setelah oosit diambil dan dibuahi. Dokter hanya akan memilih embrio yang sehat (membelah sempurna dan teridiri atas 6-8 sel (blastomer). Embrio kemudian dimasukkan ke dalam tabung kateter lalu langsung melalui kateter itu ditransfer ke dalam uterus. Agar kehamilan berlangsung sesuai yang direncanakan, dibutuhkan minimal satu embrio yang mengalami implantasi dan pematangan dalam uterus
Zigot itu kemudian
membelah dengan pola menjadi beberapa blastomer penyusun suatu embrio awal,
yang selanjutnya ditransfer ke dalam uterus wanita agar terjadi implantasi.
Embrio tersebut dalam uterus diharapkan dapat berkembang menjadi fetus yang
sempurna. Berikut ini diuraikan secara singkat lima tahapan kerja IVF.
Tahap-1.
Stimulasi dan monitoring ovarium. Agar ovarium menghasilkan oosit matang lebih dari satu
(over ovulasi) biasanya wanita diinjeksi dengan gonadotropin atau anti
estrogen. Semakin banyak oosit matang yang dihasilkan akan meningkatkan peluang
keberhasilan program ini.
Tahap-2. Pengambilan oosit. Saat folikel telah matang namun belum luruh, beberapa
oosit diambil dengan cara membedah dan kemudian dihisap pipet aspirat. Oosit
yang matang dan sehat dipindahkan ke dalam kontainer steril hingga terjadi
fertilisasi di laboratorium.
Tahap-3. Pengambilan sperma. Sampel semen dihimpun dari pasangan pria sekitar dua jam sebelum pengambilan oosit dilaksanakan. Sperma diproses melalui suatu prosedur pencucian sperma. Pencucian dilakukan untuk mematangkan sperma dan memilih hanya sperma yang sehat dan aktif.
Tahap-3. Pengambilan sperma. Sampel semen dihimpun dari pasangan pria sekitar dua jam sebelum pengambilan oosit dilaksanakan. Sperma diproses melalui suatu prosedur pencucian sperma. Pencucian dilakukan untuk mematangkan sperma dan memilih hanya sperma yang sehat dan aktif.
Tahap-5. Transfer embrio.Transfer embrio bukan pekerjaan rumit, dan dapat dilakukan tanpa pembiusan atau pembedahan. Prosedur itu biasanya dilakukan tiga hari setelah oosit diambil dan dibuahi. Dokter hanya akan memilih embrio yang sehat (membelah sempurna dan teridiri atas 6-8 sel (blastomer). Embrio kemudian dimasukkan ke dalam tabung kateter lalu langsung melalui kateter itu ditransfer ke dalam uterus. Agar kehamilan berlangsung sesuai yang direncanakan, dibutuhkan minimal satu embrio yang mengalami implantasi dan pematangan dalam uterus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar